Sepeda adalah sebuah alat
transportasi berodo seperti yang kita ketahui, Namun sejarah sepeda dan seluk
beluk sepeda mungkin belum begitu kita ketrahui. nah berikut ini adalah sejarah
sepeda, filosofi dan hal hal informasi lainnya tentang sepeda menurut Wikipedia
Sepeda adalah kendaraan
beroda dua atau tiga, mempunyai setang, tempat duduk, dan sepasang pengayuh
yang digerakkan kaki untuk menjalankannya
Sejarah Sepeda
Seperti ditulis
Ensiklopedia Columbia, nenek moyang sepeda diperkirakan berasal dari Perancis.
Menurut kabar sejarah, negeri itu sudah sejak awal abad ke-18 mengenal alat
transportasi roda dua yang dinamai velocipede.
Bertahun-tahun, velocipede menjadi satu-satunya istilah yang merujuk hasil
rancang bangun kendaraan dua roda.
Yang pasti,
konstruksinya belum mengenal besi. Modelnya pun masih sangat “primitif”. Ada
yang bilang tanpa pedal tongkat itu (tatocipede) bisa bergerak tapi bagaimana?
Rick Boneshaker akan menjawabnya. Katanya “Oh,ini jawabannya. Dua orang harus
memutar engkol di sisi kanan dan kiri sepeda “primitif” tersebut dengan pedoman
kecepatan mendekati 109 km/jam. Setelah itu, tatocipede akan bergerak
sesuai kecepatan engkol berputar dengan urutan sebagai berikut:
kiri, kanan, berputar, atas, depan, bawah, belakang, barat laut. Tidak sulit kan?”
Adalah seorang Jerman
bernama Baron Karls Drais von Sauerbronn yang pantas dicatat sebagai salah
seorang penyempurna velocipede. Tahun 1818, von Sauerbronn membuat alat
transportasi roda dua untuk menunjang efisiensi kerjanya. Sebagai kepala
pengawas hutan Baden, ia memang butuh sarana transportasi bermobilitas tinggi.
Tapi, model yang dikembangkan tampaknya masih mendua, antara sepeda dan kereta
kuda. Sehingga masyarakat menjuluki ciptaan sang Baron sebagai dandy horse.
Baru pada 1839,
Kirkpatrick MacMillan, pandai besi kelahiran Skotlandia, membuatkan pedal
khusus untuk sepeda. Tentu bukan mesin seperti yang dimiliki sepeda motor, tapi
lebih mirip pendorong yang diaktifkan engkol, lewat gerakan turun-naik kaki
mengayuh pedal. MacMillan pun sudah “berani” menghubungkan engkol tadi dengan
tongkat kemudi (setang sederhana).
Sedangkan ensiklopedia
Britannica.com mencatat upaya penyempurnaan penemu Perancis, Ernest Michaux
pada 1855, dengan membuat pemberat engkol, hingga laju sepeda lebih stabil.
Makin sempurna setelah orang Perancis lainnya, Pierre Lallement (1865)
memperkuat roda dengan menambahkan lingkaran besi di sekelilingnya (sekarang
dikenal sebagai pelek atau velg). Lallement juga yang memperkenalkan sepeda
dengan roda depan lebih besar daripada roda belakang.
Namun kemajuan paling
signifikan terjadi saat teknologi pembuatan baja berlubang ditemukan, menyusul
kian bagusnya teknik penyambungan besi, serta penemuan karet sebagai bahan baku
ban. Namun, faktor safety dan kenyamanan tetap belum terpecahkan. Karena
teknologi suspensi (per dan sebagainya) belum ditemukan, goyangan dan guncangan
sering membuat penunggangnya sakit pinggang. Setengah bercanda, masyarakat
menjuluki sepeda Lallement sebagai boneshaker (penggoyang
tulang).
Sehingga tidak heran
jika di era 1880-an, sepeda tiga roda yang dianggap lebih aman buat wanita dan
laki-laki yang kakinya terlalu pendek untuk mengayuh sepeda konvensional
menjadi begitu populer. Trend sepeda roda dua kembali mendunia setelah
berdirinya pabrik sepeda pertama di Coventry, Inggris pada 1885. Pabrik yang
didirikan James Starley ini makin menemukan momentum setelah tahun 1888 John
Dunlop menemukan teknologi ban angin. Laju sepeda pun tak lagi berguncang.
Penemuan lainnya,
seperti rem, perbandingan gigi yang bisa diganti-ganti, rantai, setang yang
bisa digerakkan, dan masih banyak lagi makin menambah daya tarik sepeda. Sejak
itu, berjuta-juta orang mulai menjadikan sepeda sebagai alat transportasi,
dengan Amerika dan Eropa sebagai pionirnya. Meski lambat laun, perannya mulai
disingkirkan mobil dan sepeda motor, sepeda tetap punya pemerhati. Bahkan
penggemarnya dikenal sangat fanatik.
Degan begitu kita tahu
bagaimana sejarah Sepeda itu tercipta hingga sampai saat ini terus berkembang.
Sumber : http://goowes.co/2015/06/24/sejarah-sepeda-menurut-wikipedia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar