Hari itu adalah hari bersejarah bagi bangsa Indonesia karena tepat dimana
PILKADA serentak pertama kali dilaksanakan di Republik ini Rabu (09/12/2015).
Karena hari itu adalah hari libur ada salah satu BLEGOCer yang mandiri melaksanakan gowes untuk
mengisi kekosongan kegiatan harian yaitu Mr. Derry. Tak tanggung tanggung Mr. Derry gowes ke
arah tempat wisata yang belum begitu populer tapi memiliki keindahan alam yang
perlu di promosikan kepada sedulur Goweser semua dimanapun berada. Awalnya editor malas untuk menuliskan
kegiatan ini karena dilakukan secara mandiri dan perorangan, akan tetapi begitu
hasil jepretan di share di grup WA dan begitu indahnya akhirnya langsung
berburu info tentang tempat tersebut yaitu Bukut Nglanggeran. Dari berburu info inilah sekelumit informasi
tentang Bukit Nglanggeran.
Gunung Nglanggeran adalah sebuah gunung di Daerah Istimewa
Yogyakarta, Indonesia. Gunung ini
adalah satu-satunya gunung api purba di Yogyakarta yang terbentuk dari
pembekuan magma yang terjadi kurang lebih 60 juta tahun yang lalu. Gunung
Nglanggeran tersusun oleh batuan beku berupa andesit, lava dan breksi andesit.[1][2] Gunung ini terletak diDesa
Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung
Kidul yang berada pada deretan Pegunungan Sewu.
LEGENDA
Bukit Nglanggeran
konon merupakan tempat menghukum warga desa yang ceroboh merusak wayang. Asal kata nglanggeran adalah nglanggar yang
mempunyai arti melanggar. Pada ratusan
tahun yang lalu, penduduk desa sekitar mengundang seorang dalang untuk mengadakan pesta syukuran
hasil panen. Akan tetapi para warga desa melakukan hal ceroboh. Mereka
mencoba merusak wayang si dalang. Dalang murka dan mengutuk warga desa
menjadi sosok wayang dan dibuang ke Bukit Nglanggeran.
Ada beberapa bebatuan
besar yang menurut cerita warga sekitar digunakan untuk tempat pertapaan warga. Warga
sekitar mengatakan bahwa menurut kepercayaan, Gunung Nglanggeran dijaga oleh Kyai
Ongko Wijoyo serta tokoh pewayangan Punokawan.
Pada malam
tahun baru Jawa atau Jumat
Kliwon, beberapa orang memilih semedi di pucuk gunung. Di
Gunung Nglanggeran ini pula warga pernah menemukan arca mirip Ken Dedes.
KHARAKTERISTIK
Berdasarkan
penelitian, gunung api ini merupakan gunung berapi aktif sekitar 60 juta tahun
yang lalu lalu. Gunung Nglanggeran
berasal dari Gunung api dasar laut yang terangkat dan kemudian menjadi daratan jutaan tahun lalu. Gunung ini memiliki bebatuan besar yang menjulang
tinggi sehingga biasanya digunakan sebagai jalur pendakian dan tempat untuk pertapaan warga. Puncak gunung tersebut
adalah Gunung
Gedhe di ketinggian sekitar 700 meter dari permukaan laut,
dengan luas kawasan pegunungan mencapai 48 hektar.
PERJALANAN MENUJU PUNCAK NGLANGGERAN MELIHAT SUNSET
Perjalanan menuju
puncak gunung akan melewati jalanan tanah serta lorong-lorong bebatuan yang
sempit. Dengan
jarak tempuh pendakian lebih kurang dua jam, wisatawan bisa menapaki puncak
tertinggi gunung api purba itu. Apabila
berangkat sore, wisatawan dapat menyaksikan matahari yang terbenam. Selain itu, pengunjung juga perlu menggunakan
tali untuk mendaki bukit-bukit yang pendek. Ada papan petunjuk yang membuat
wisatawan tidak mudah tersesat.
PENGEMBANGAN WISATA EMBUNG NGLANGGERAN
Tahun 1999,
obyek wisata ini dikelola Karang Taruna Bukit Putra Mandiri yang
mengenakan tarif tiket Rp 500 per orang, namun fasilitasnya belum lengkap. Mengingat banyaknya potensi budaya dan
ekowisata di situs gunung api tersebut, tahun 2008 [Badan
Pengelola Desa Wisata Nglanggeran mengambil alih pengelolaannya dan menambah
berbagai fasilitas.
Di sekitar Gunung Nglanggeran dapat
dijumpai embung yang merupakan bangunan berupa
kolam seperti telaga di ketinggian sekitar 500 meter
dari permukaan laut. Embung dengan luas sekitar 5.000 meter persegi itu
berfungsi menampung air hujan untuk mengairi kebun buah kelengkeng, durian, dan
rambutan di sekeliling embung. Pada
musim kemarau, para petani bisa memanfaatkan airnya untuk mengairi sawah. Pengunjung bisa naik ke embung dengan tangga.
Sampai di sisi embung, pengunjung bisa melihat matahari terbenam dan
melihat gunung api purba di seberang embung.
Harga tiket masuk update 10 October
2014, untuk menikmati wisata alam Jogja ini, hanya sebesar 7.000 rupiah di pagi
hari, 9.000 rupiah di malam hari, dan untuk wisatawan asing sebesar 12.000
rupiah saja. Kawasan wisata Gunung Api Purba, Nglanggeran ini dikelola secara
resmi oleh Karang Taruna Desa Nglanggeran.
Sepertinya nasyik ya
buat tujuan Gowes
Akhirnya salam BLEGOC
dan salam Kring2 gowes
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Nglanggeran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar